Beberapa hari yang lalu ketika sedang berselancar di timeline Twitter, saya melihat retweet tentang produk rendang siap saji dalam kemasan yang merknya cukup unyu yakni “Uda Gembul”. Saya yang memang penggemar masakan Padang walaupun 100% keturunan Jawa ini pun langsung tertarik dan browsing lebih lanjut mengenai rendang ini.
Testimoni yang beredar tentang rendang Uda Gembul ini positif, katanya rasanya enak dan praktis kalau dibawa travelling. Wow. Saya pun semakin tertarik. Iya juga ya, kan enak kalau bepergian bawa rendang siap saji yang dikemas rapi dan higienis sehingga tahan berbulan-bulan di suhu ruang meski tanpa pengawet. Lebih kecenya lagi, Rendang Uda Gembul adalah rendang dengan 5 Level Pedas Sensasional, yang akan bikin Panas! Puas! Ketagihan sampai Lemas…. (Beneran, memang begitu taglinenya. Kalau ngga percaya bisa cek di sini) Level yang tersedia dalah level 0, 1, 3, 5, dan 10. Karena beberapa waktu lalu perut saya sempat unjuk rasa, saya tertarik untuk mencoba rendang sapi dengan level pedas yang sedang menjurus tidak pedas, level 1.
Sudah jatuh hati saya pun browsing lagi di mana bisa membeli produk ini. Rendang ini bisa dibeli melalui websitenya di www.rendangudagembul.com, bisa juga cek di www.udagembul.com (entah apa bedanya, haha) atau di mall online seperti Tokopedia dan Bhinekka. Pilihan saya pun jatuh pada Bhinneka karena harganya paling murah, yakni Rp27.500, hihihi pelit, ya? Bukan, saya anaknya hemat, kak. Hehe. Saya pilih pengiriman via TIKI, ongkos kirimnya sebesar Rp7.500. Setelah dikurangi kode unik dari Bhinneka, total belanja saya Rp34,981. Unik, loh ya Bhinneka ini. Biasanya pembayaran ditambah kode unik, ini malah dikurangi.
Long story short, alkisah saya lupa tidak cek dulu stok produk yang saya pesan lewat Bhinekka. Saya baca beberapa review pembeli yang pernah belanja di Bhinneka, dan ada salah seorang pembeli yang sudah menunggu berhari-hari akhirnya dikabari kalau stok barang kosong. Jegerrr.. Khawatir mengalami hal yang sama, saya pun menghubungi customer service Bhinneka untuk menanyakan apakah bisa dibantu untuk cek stok item yang saya pesan, dan jawabannya sungguh bikin galau. Kata customer service, untuk stok tergantung merchant yang bersangkutan, yakni Uda Gembul. Dengan kata lain masih belum terjawab misteri stok Rendang Uda Gembul yang saya inginkan. Huhuhu.
Mungkin karena ngidam saking kepinginnya dan belum mendapatkan follow up dari Bhinneka, hari Kamis yang lalu, saya order lagi Rendang Uda Gembul di salah satu toko online di mall online favorit saya, Tokopedia. Saya suka belanja di Tokopedia karena ada fitur diskusi di mana calon pembeli bisa menanyakan hal-hal seputar produk yang ditawarkan, terutama ketersediaan produk. Setelah sortir pencarian berdasarkan review yang terbaik, saya menemukan memutuskan membeli Rendang Uda Gembul di sini karena review pembelian sebelumnya cukup bagus dan harganya juga lumayan murah, yakni Rp29.500 (Pssst… testimoni saya shop ini pelayanannya memang bagus. Fast response, dan pengirimannya juga cepat). Harganya memang sedikit lebih mahal daripada yang dijual di Bhinneka (mungkin karena yang ini merchant-nya reseller), tapi opsi pengirimannya bisa menggunakan jasa pengiriman Wahana yang ongkirnya hanya Rp5.000 saja! Murah, kan?
Daaaan.. di hari Jum’at ketika pulang dari kantor saya mendapati ada dua buah paket yang ditujukan untuk saya. Satu dari Uda Gembul, satu lagi dari salah satu shop di Tokopedia. Isinya? Hahaha. Tentu saja Rendang Uda Gembul dua-duanya. Ternyata rendang yang saya pesan dari Bhinneka juga sampai di hari yang sama dengan rendang yang saya pesan di Tokopedia. *prokprokprok* ternyata pelayanan Bhinneka dan Uda Gembul oke juga, meskipun saya tidak mendapatkan email berisi nomor resi pengiriman seperti yang dijanjikan pihak Bhinneka. Wajar dong, kalau saya kira stok produknya kosong *halah—pembenaran*. Dan…. buah dari ketidaksabaran saya adalah dua bungkus rendang. Hahaha. Tapi tidak apa-apa, malah seneng, kan saya jadi punya lebih banyak persediaan makanan untuk hibernasi #eh…
Unpacking Rendang Uda Gembul
![IMG_20160227_134317[1]](https://rainrina.files.wordpress.com/2016/02/img_20160227_1343171.jpg?w=458&h=458)
Ini penampakan kedua Rendang Uda Gembul yang saya beli. Identik kok. Hanya tanggal kedaluwarsanya saja yang berbeda, selisih satu bulan saja. Kemasan luarnya terbuat dari karton berukuran 19cm×9cm×4cm (just in case ada yang penasaran, “Itu gedenya seberapa, sih rendangnya?”). Pada kemasan dicantumkan tanggal kedaluwarsa, komposisi, saran penyajian, dan keterangan bahwa rendang ini tahan hingga 9 bulan di suhu ruang, serta tak lupa akun sosial media yang dipakai oleh Uda Gembul untuk berpromosi. Hehehe
![IMG_20160227_134833[1]](https://rainrina.files.wordpress.com/2016/02/img_20160227_1348331.jpg?w=464&h=463)
Beginilah tampilan dalam kemasan Rendang Uda Gembul. Dari yang saya baca di website Uda Gembul, rendangnya dikemas dengan plastik vacuum kedap udara dan melalui proses sterilisasi dengan UHT sehingga produk akan tahan lebih lama, bisa sampai 9 bulan apabila disimpan dalam suhu kamar 25 c. “Rendang dibungkus plastik food grade, kemudian udara di dalamnya divakum. Setelah itu dipanaskan dengan uap lebih dari 80 derajat celcius, lalu langsung didinginkan dengan uap beku,” begitu Uda Gembul menambahkan—masih dikutip dari www.rendangudagembul.com.
Segera saya pun masak nasi putih demi memuaskan rasa ingin mencicipi rendang yang sudah saya idam-idamkan sejak beberapa hari yang lalu ini. Setelah nasi putih nan pulen matang, ditambah dengan sayur daun singkong, saya pun mencicipi rendang si Uda Gembul. Rasanya? Mashitaaaaaaaaaa—kalau kata orang Korea yang sering saya tonton di drama. Enak! Beneran! Bumbu rempahnya berasa. Wanginya juga khas. Duh, saya nggak nyesel deh coba-coba rendang ini. Langsung bercita-cita nanti kalau travelling mau bekel rendang ini aja. Praktis, enak, dan harganya affordable lah kalau rasanya enak begini.

Picture taken from: www.udagembul.com (Maaf saya lupa foto rendang yang saya makan. Keburu laper, hehehe. Tapi penampakannya mirip, kok.)
Dalam satu kemasan ada dua potong daging rendang yang ukurannya tidak besar banget, tapi juga tidak kecil kok. Tapi bumbu rendangnya melimpah. Puas deh saya. Kalau untuk saya, satu bungkus rendang sepertinya bisa untuk empat kali makan. (Saya tipe yang makannya sedikit lauk dan banyak nasi dan sayur, sih, hehehe) Setelah kemasan dibuka disimpan saja kemasan dan sisa rendang ke dalam kotak makan kedap udara, simpan di kulkas. Nanti bisa dihangatkan lagi dengan microwave. Atau kalau anda anak kosan seperti saya, bisa numpang angetin di dalam magic com. Tinggal masukkan rendang bersama dengan plastik kemasannya. Aman kok, kan plastiknya food grade. Di saran penyajian memang dicantumkan bahwa rendang dapat langsung dimakan atau dipanaskan dengan cara direbus bersama plastik kemasan selama 3 menit.
Demikian review Rendang Uda Gembul. Postingan ini murni pengalaman saya pribadi dan bukan postingan berbayar. Hehehe. Gimana? Ikutan tertarik mencoba Rendang Uda Gembul juga, nggak?